PENDAHULUAN
Model OSI menyediakan secara
konseptual kerangka kerja untuk komunikasi antar computer, tetapi model
ini bukan merupakan metode komunikasi. Sebenarnya komunikasi dapat
terjadi menggunakan protocol komunikasi. Di dalam konteks jaringan data,
sebuah protocol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang
menentukan bagaimana computer bertukar informasi melewati sebuah media
jaringan. Sebuah protocol mengimplementasikan salah satu atau lebih dari
lapisan – lapisan OSI. Sebuah variasi yang lebar dari adanya protocol
komunikasi, tetapi semua memelihara pada salah satu aliran group:
protocol LAN, protocol WAN, protocol jaringan dan protocol routing.
Protocol LAN beroprasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI serta mendefinisikan komunikasi dari macam – macam media LAN. Protocol WAN beroprasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendifinisikan dari macam – macam WAN. Protocol routing adalah protocol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas. Akhirnya protocol jaringan terdiri dari berbagai protocol dari lapisan teratas yang ada dalam sederetan protocol.
1.2 Batasan Masalah
Protocol LAN beroprasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI serta mendefinisikan komunikasi dari macam – macam media LAN. Protocol WAN beroprasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendifinisikan dari macam – macam WAN. Protocol routing adalah protocol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas. Akhirnya protocol jaringan terdiri dari berbagai protocol dari lapisan teratas yang ada dalam sederetan protocol.
1.2 Batasan Masalah
Dari latar belakang yang muncul maka
perlu diberikan suatu batasan masalah, masalah yang saya angkat yakni
tentang protocol dalam sebuah jaringan.
1.3 Tujuan
1.3 Tujuan
Adapun penulisan makalah ini
ditujukan sebagai sarana pembelajaran mata kuliah jaringan komputer dan
sebagai tugas mata kuliah jaringan komputer.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Protokol
protocol adalah sekumpulan peraturan
atau perjanjian yang menentukan format dan transimi data. Layer n
disebuah computer akan berkomunikasi dengan layer n di computer n yang
lain.Peraturan dan perjanjian yang di pergunakan dalam komunikasi ini
sering di sebut dengan protocol layer n.Selain itu protokol juga
berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebih komputer dapat berkomunikasi
dengan bahasa yang sama.
Hal – hal yang harus dipehatikan dalam protokol adalah sebagai berikut:
*Syntax, merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan sinyal.
*Semantix, digunakan untuk
mengetahui maksud dari infomasi yang dikirim dan mengoreksi kesalahan
yang terjadi dari informasi tadi.
*Timing, digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.
Selama dua decade terakhir,terjadi
peningkatan besar dalam jumlah dan ukuran jaringan
computer(network).Banyak diantara network- network ini dibangun
berdasarkan implementasi software dan hardware yang berbeda.Sebagai
hasilnya,mereka menjadi incompatible dan sulit berhubungan antara satu
dengan yang lain.Untuk mengatasi masalah ini,International Organization
for Standarization(ISO)meneliti berbagai pola network. ISO menemukan
bahwa terdapat kebutuhan untuk menciptakan sebuah model network yang
dapat berkomunikasi dan memiliki kemampuan interoperabilyti sehingga
dikeluarkannya model referensi OSI pada tahun 1984. Agar paket data
dapat berjalan dari sumber tujuan dalam sebuah jaringan,maka diperlukan
adanya sebuah bahasa yang di mengerti oleh semua device jaringan atau
sebuah protocol.
Untuk mengatasi masalah ketidaksesuaian dalam sebuah jaringan,yang membuat jaringan tidak dapat berkomunikasi satu dengan yang lain, International Organization for Standarization(ISO) melaukan riset dalam beberapa pola jaringan seperti DECNET,SNA,dan TCP/IP untuk membuat sekumpulan peraturan. Sebagai hsil dari riset ini,iso membuat sebuah model jaringan yang membantu vendor-vendor dalam menciptakan jaringan yang kompatibel dan dapat beroperasi dengan jaringan yang lain.Model referensi OSI(open system interconection) dikeluarkan pada tahun 1984,memberikan standard bagi para vendor untuk memastikan terjaminnya interooerabilitas dan kompatibilitas antar berbagai teknologi jaringan yang di produksi oleh berbagai macam perusahaan di seluruh dunia.
2.2. OSI Model
Untuk mengatasi masalah ketidaksesuaian dalam sebuah jaringan,yang membuat jaringan tidak dapat berkomunikasi satu dengan yang lain, International Organization for Standarization(ISO) melaukan riset dalam beberapa pola jaringan seperti DECNET,SNA,dan TCP/IP untuk membuat sekumpulan peraturan. Sebagai hsil dari riset ini,iso membuat sebuah model jaringan yang membantu vendor-vendor dalam menciptakan jaringan yang kompatibel dan dapat beroperasi dengan jaringan yang lain.Model referensi OSI(open system interconection) dikeluarkan pada tahun 1984,memberikan standard bagi para vendor untuk memastikan terjaminnya interooerabilitas dan kompatibilitas antar berbagai teknologi jaringan yang di produksi oleh berbagai macam perusahaan di seluruh dunia.
2.2. OSI Model
Open Systems Interconnection (OSI)
model adalah suatu referensi untuk memahami komunikasi data antara dua
buah sistem yang saling terhubung. OSI layer membagi proses komunikasi
menjadi tujuh lapisan. Setiap lapisan berfungsi untuk melakukan
fungsi-fungsi spesifik untuk mendukung lapisan diatasnya dan sekaligus
juga menawarkan layanan untuk lapisan yang ada di bawahnya. Tiga lapisan
terbawah akan fokus pada melewatkan trafik melalui jaringan kepada
suatu sistem yang terakhir. Empat lapisan teratas akan bermain pada
sistem terakhir untuk menyelesaikan proses komunikasinya.
Pembagian Tersebut Memiliki Kelebihan Sebagai Berikut :
Pembagian Tersebut Memiliki Kelebihan Sebagai Berikut :
* Membuat komunikasi jaringan ke bagian yang lebih sederhana.
* Membuat standard untuk
komponen jaringan yang memungkinkan pengembangan dan dukungan
multiple-vendor. Memungkinkan hardware dan software jaringan yang
berbeda untuk berkomunikasi satu dengan yang lain.
* Mencegah efek perubahan dalam sebuah layer mempengaruhi layer yang lain,sehingga dapat perkembangan lebih cepat.
Model OSI di buat untuk mengatasi berbagai kendala Internetworking akibat perbedaan arsitektur dan protokol jaringan. Dahulu, komunikasi antarkomputer dari vendor yang berbeda sangat sulit dilakukan. Masing-masing vendor menggunakan protokol dan format data yang berbeda-beda. Sehingga International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang di kenal sebagai Open System Interconection (OSI) model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor yang berbeda.
OSI Reference Model :
Model OSI di buat untuk mengatasi berbagai kendala Internetworking akibat perbedaan arsitektur dan protokol jaringan. Dahulu, komunikasi antarkomputer dari vendor yang berbeda sangat sulit dilakukan. Masing-masing vendor menggunakan protokol dan format data yang berbeda-beda. Sehingga International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang di kenal sebagai Open System Interconection (OSI) model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor yang berbeda.
OSI Reference Model :
- Application
- Presentation
- Session
- Transport
- Network
- Data link
- Physical
1) Application layer
Berfungsi sebagai antarmuka dengan
aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi
dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
2) Presentation layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data
yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini
adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan
Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual
Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
3) Session layer
Berfungsi untuk mendefinisikan
bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain
itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4) Transport layer
Berfungsi untuk memecah data ke
dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket
tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah
diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa
paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan
ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
5) Network layer
Berfungsi untuk mendefinisikan
alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian
melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan
switch layer-3.
6) Data-link layer
Befungsi untuk menentukan bagaimana
bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame.
Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control,
pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control
Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat
jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi.
Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu
lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control
(MAC).
7) Physical layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media
transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur
jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan
dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana
Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau
radio.
2.3. TCP/IP
2.3. TCP/IP
Transmission Control
Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah satu set aturan standar
komunikasi data yang digunakan dalam proses transfer data dari satu
komputer ke komputer lain di jaringan komputer tanpa melihat perbedaan
jenis hardware. Protokol TCP/IP dikembangkan dalam riset pertama kali
oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) di Amerika
Serikat dan paling banyak digunakan saat ini yang implementasinya dalam
bentuk perangkat lunak (software) di system operasi. Protokol TCP/IP
dikembangkan dalam riset pertama kali oleh Defense Advanced Research
Projects Agency (DARPA) di Amerika Serikat dan paling banyak digunakan
saat ini yang implementasinya dalam bentuk perangkat lunak (software) di
system operasi.
TCP/IP Layers :
TCP/IP Layers :
- Application
- Transport
- Internet
- Network Interface
Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis
model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi
DARPA. Seperti diperlihatkan pada gambar, TCP/IP merngimplemenasikan
arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis.
Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:
Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:
1. Application Layer
Bertanggung jawab untuk menampilkan
semua aplikasi yang menggunakan protocol TCP/IP. Sebagai contoh adalah
Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), dan
Telnet.
2. Transport Layer
Bertanggung jawab untuk mengadakan
komunikasi antara dua host/komputer. Ada dua macam protokol didalamnya,
yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol
(UDP ).
3. Internet Layer
bertanggung jawab untuk melakukan
pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi
paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet
Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control
Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP)..
4. Network Interface
Bertanggung jawab untuk meletakkan
frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat
bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi
transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan
WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched
Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN),
serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
2.3.1 Layanan
Berikut ini adalah layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:
• Pengiriman berkas (file transfer).
File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu
untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam
jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama
pengguna (user name) dan [[password]], meskipun banyak juga FTP yang
dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword.
(Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)
• Remote login. Network terminal
Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in
ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi
hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai
perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih
lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.)
• Computer mail. Digunakan untuk
menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut mengenai
e-mail dapat dilihat pada RFC 821 RFC 822.)
• Network File System (NFS).
Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang
memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan,
seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih
lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)
• Remote execution. Memungkinkan
pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam
komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan
komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam
suatu sistem komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yang
berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam
system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote
Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin
yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh
dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec.)
• Name server yang berguna sebagai
penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet
(Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang
menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang bertujuan
untuk menentukan nama host di Internet.)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
* Pemahaman terhadap teori
dasar tentang jaringan computer, khususnya pada protocol jaringan,
sangat diperlukan guna kelancaran dalam praktek jaringan computer.
* Secara umum protocol
mempunyai fungsi untuk menghubungkan sisi pengirim dan penerima dalam
berkomunikasi serta bertukar informasi.
DAFTAR PUSTAKA
- Sofana, iwan. (2008).”Membangun Jaringan Komputer”, Penerbit Informatika, Bandung
- http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol/Internet_Protocol
-
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=article&id=69:dasar-tcpip&catid=6:internet&Itemid=15
- http://one.indoskripsi.com/node/6594
THANKS TO http://cirebon-cyber4rt.blogspot.com/2011/08/makalah-jaringan-komputer_21.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar